Peduliwni.com – Indonesia terus menunjukkan kemampuannya dalam menembus pasar global, khususnya di kawasan Eropa, melalui partisipasi aktif pada pameran internasional. Pada International Agricultural Fair (IAF) ke-92 yang digelar di Novi Sad, Serbia, tanggal 17-22 Mei 2025, produk Indonesia berhasil menarik perhatian pelaku usaha Eropa Tengah dan Tenggara. Partisipasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dan Serbia serta membuka peluang ekspansi ke pasar Uni Eropa yang lebih luas.
Peningkatan Perdagangan Indonesia dan Serbia dalam Tiga Tahun Terakhir
Dalam tiga tahun terakhir, hubungan dagang Indonesia dan Serbia menunjukkan tren positif yang signifikan. Nilai perdagangan kedua negara meningkat dari US$27 juta pada tahun 2022 menjadi US$44,2 juta di tahun 2024. Kenaikan ini merupakan indikasi adanya peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan Indonesia untuk memperluas pangsa pasar di Serbia dan sekitarnya.
KBRI Beograd sebagai perwakilan diplomatik Indonesia di Serbia aktif mendorong dan memfasilitasi hubungan dagang ini melalui berbagai kegiatan, termasuk partisipasi pada pameran-pameran internasional seperti IAF. Melalui kegiatan ini, produk-produk pertanian Indonesia mendapatkan platform yang tepat untuk dikenalkan dan dipasarkan ke pelaku bisnis Serbia maupun negara-negara tetangga di kawasan Eropa Tengah dan Tenggara.
Produk Indonesia di IAF ke-92
Pada IAF ke-92, empat perusahaan Indonesia hadir dengan berbagai produk unggulan di sektor pertanian yang sangat potensial di pasar Eropa. Keempat perusahaan tersebut, yaitu:
- PT ICC Indonesia: Produk minyak kelapa sawit dan turunannya
- PT Kurnia 5758 Abadi: Wood pellet, sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan
- PT Mayta Jaya Mandiri: Rempah-rempah khas Indonesia seperti kayu manis, lada hitam, lada putih, cengkeh, kunyit, kapulaga, lengkuas, dan jahe
- PT Effa Cipta Sejahtera: Kayu manis berkualitas tinggi
Keberadaan produk tersebut di pameran ini menjadi salah satu faktor dalam menarik minat pelaku usaha Serbia dan negara lain. Produk seperti minyak sawit dan rempah-rempah Indonesia memang memiliki daya saing tinggi di pasar internasional berkat kualitas dan keberlanjutan produksinya.
Hasil Positif dari Partisipasi Indonesia di IAF Serbia
Partisipasi Indonesia dalam pameran ini membuahkan hasil yang sangat menggembirakan. Sejumlah pelaku usaha Serbia yang hadir menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap produk-produk Indonesia. Mereka bahkan telah menandatangani surat pernyataan kesediaan awal (letter of intent) untuk melakukan pemesanan.
KBRI Beograd memainkan peran penting dalam memfasilitasi proses business matching antara perusahaan Indonesia dengan calon pembeli dari Serbia. Dalam kurun waktu pameran berlangsung, tercatat total komitmen pemesanan produk Indonesia mencapai nilai €120.700. Produk yang dipesan meliputi:
- Minyak kelapa sawit
- Sarden
- Wood pellet
- Rempah-rempah seperti kayu manis, lada hitam, lada putih, cengkeh, kunyit, kapulaga, lengkuas, dan jahe
Hasil ini menunjukkan bahwa produk pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk diterima di pasar Serbia dan wilayah sekitarnya.
Serbia sebagai Pintu Gerbang ke Pasar Uni Eropa
Selain sebagai pasar potensial itu sendiri, Serbia memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang atau hub untuk memasuki pasar Uni Eropa yang lebih luas. Hal ini dikarenakan Serbia adalah calon anggota Uni Eropa dan telah memiliki kemudahan akses ke pasar Eropa.
Menurut Nurus Syamsi, Kuasa Usaha ad Interim KBRI Beograd, kemudahan ini merupakan peluang strategis bagi perusahaan Indonesia untuk memanfaatkan Serbia sebagai basis ekspor ke Uni Eropa. Dengan demikian, keberhasilan produk Indonesia di Serbia tidak hanya berdampak pada perdagangan bilateral, tetapi juga membuka kesempatan ekspansi ke pasar Eropa yang sangat besar.
International Agricultural Fair (IAF)
International Agricultural Fair (IAF) merupakan pameran pertanian terbesar dan paling bergengsi di kawasan Eropa Tengah dan Tenggara. Pada tahun 2025, IAF ke-92 di gelar di Novi Sad, Serbia, dengan Italia sebagai Partner Country. Pameran ini di buka secara resmi oleh Dragan Glamočić, Menteri Pertanian, Kehutanan dan Pengelolaan Air Serbia.
Pameran ini di ikuti oleh lebih dari 1.000 perusahaan dari lebih dari 34 negara, termasuk Spanyol, Belanda, Montenegro, Ceko, Hungaria, dan Makedonia Utara. Partisipasi Indonesia pada pameran ini menandakan posisi Indonesia sebagai pemain global yang serius dalam industri pertanian dan produk agrikultur.
Baca juga: Tentang ASEAN Community Vision 2045 dan Masa Depan ASEAN!
Strategi Pengembangan Produk Pertanian Indonesia di Pasar Global
Untuk terus meningkatkan penetrasi produk pertanian di pasar global, khususnya Eropa, di perlukan strategi yang terintegrasi. Beberapa langkah strategis yang bisa di lakukan antara lain:
- Pertama, peningkatan kualitas produk dan sertifikasi internasional: Produk Indonesia harus memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang ketat di pasar Eropa untuk meningkatkan daya saing.
- Selanjutnya, pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas dan kemudahan akses pasar: Memaksimalkan fasilitas dari perjanjian bilateral seperti SAA antara Serbia dan Uni Eropa, serta perjanjian perdagangan lainnya.
- Selanjutnya, penguatan promosi dan branding produk Indonesia: Melalui pameran internasional, kampanye pemasaran digital, dan kerjasama dengan pelaku bisnis lokal di negara tujuan ekspor.
- Terakhir, fasilitasi dan pendampingan bisnis oleh pemerintah: Melalui KBRI, Kementerian Perdagangan, dan lembaga terkait dalam hal informasi pasar, business matching, serta pendampingan dalam proses ekspor.
Masa Depan Cerah Produk Pertanian Indonesia di Pasar Eropa
Partisipasi Indonesia dalam International Agricultural Fair ke-92 di Serbia membuktikan bahwa produk pertanian Indonesia memiliki daya tarik dan peluang besar untuk berkembang di pasar Eropa. Dengan total nilai komitmen pemesanan sebesar €120.700 dan kemudahan akses pasar melalui Serbia sebagai hub, prospek ekspansi produk Indonesia ke kawasan Eropa semakin terbuka lebar.
Dukungan dari pemerintah melalui KBRI Beograd dan perusahaan Indonesia yang terus berinovasi akan memperkuat posisi produk pertanian Indonesia di pasar global. Peluang ini perlu di manfaatkan secara optimal agar produk Indonesia tidak hanya di kenal, tetapi juga menjadi pilihan utama.