Peduliwni.com – Seoul kembali menjadi tuan rumah dari salah satu perayaan budaya terbesar tahun ini, yaitu Seongbuk Global Food Festival Nurimasil ke-17. Acara yang digelar pada Sabtu, 18 Mei 2024, tersebut berhasil menarik perhatian lebih dari 70.000 pengunjung yang memadati Distrik Seongbuk, Korea Selatan. Festival bertema “What a Tasty World” ini menghadirkan keragaman cita rasa dari berbagai negara, termasuk Indonesia yang kembali tampil memikat dengan keunikan kuliner khas Nusantara.
Indonesia Hadirkan Kuliner Otentik yang Menggugah Selera
Dalam festival berskala internasional ini, paviliun Indonesia tampil menonjol dengan menyajikan berbagai makanan tradisional Indonesia yang autentik dan menggoda selera. Di antara hidangan yang disuguhkan, pengunjung dapat mencicipi pisang goreng, risol, serta menikmati kopi asli Indonesia.
Kuliner-kuliner tersebut tidak hanya memperkenalkan cita rasa Indonesia kepada publik internasional, tetapi juga menjadi media efektif dalam memperkuat diplomasi budaya. Melalui makanan, Indonesia berhasil menyampaikan pesan keanekaragaman, kekayaan budaya, dan kehangatan masyarakatnya.
Kehadiran Pejabat Diplomatik Perkuat Representasi Indonesia
Menambah nilai penting dalam ajang ini, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Republik Indonesia di Seoul, Ibu Zelda Wulan Kartika, turut hadir langsung di booth nasional Indonesia. Kehadiran beliau memberikan semangat kepada para peserta dari Indonesia dan memperkuat strategi diplomasi yang mengedepankan kuliner sebagai alat pemersatu budaya.
Ibu Zelda menekankan pentingnya partisipasi Indonesia dalam festival ini sebagai bagian dari upaya memperkenalkan warisan kuliner tradisional Indonesia ke kancah internasional. “Kuliner merupakan jembatan budaya yang mampu menyatukan bangsa-bangsa,” ujarnya saat berbincang dengan pengunjung dan media setempat.
Ajang Kuliner Multinasional yang Meriah
Seongbuk Global Food Festival Nurimasil telah menjadi ajang tahunan yang selalu di nantikan oleh masyarakat Korea Selatan dan komunitas internasional yang tinggal di Seoul. Festival ini bertujuan memperkenalkan keragaman budaya dan cita rasa dunia melalui makanan.
Pada tahun ini, selain Indonesia, terdapat 19 perwakilan negara asing lainnya yang ikut ambil bagian. Setiap negara menyajikan hidangan khas dan menampilkan unsur budaya yang mencerminkan identitas nasional mereka masing-masing. Partisipasi yang aktif dari berbagai negara ini menjadikan festival Nurimasil sebagai ruang interaksi lintas budaya yang hangat dan inklusif.
Flea Market dan Pertunjukan Musik Tambah Warna Festival
Tak hanya berfokus pada makanan, festival ini juga menghadirkan berbagai aktivitas pendukung yang menarik, seperti pertunjukan musik, flea market, dan partisipasi UMKM lokal. Suasana semakin meriah dengan panggung musik yang menyuguhkan berbagai penampilan dari musisi lokal dan internasional.
Flea market yang dihadirkan di area festival menjadi daya tarik tersendiri. Di sini, pengunjung dapat membeli aneka produk kreatif lokal, mulai dari kerajinan tangan, pakaian khas, hingga suvenir unik. UMKM Indonesia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pasar internasional.
Baca juga: Tentang ASEAN Community Vision 2045 dan Masa Depan ASEAN!
Diplomasi Budaya Lewat Jalur Kuliner
Partisipasi Indonesia dalam festival ini menjadi bagian dari strategi diplomasi budaya yang semakin kuat. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia semakin gencar menggunakan pendekatan kuliner sebagai alat diplomasi lunak (soft diplomacy). Festival makanan menjadi ruang strategis untuk menunjukkan keanekaragaman budaya dan memperkuat hubungan bilateral.
Melalui kehadiran makanan seperti pisang goreng, risol, dan kopi Indonesia, publik internasional di ajak untuk lebih mengenal Indonesia. Lebih dari sekadar menyantap makanan, mereka ikut merasakan nilai, tradisi, dan keramahan yang terkandung dalam setiap sajian.
Antusiasme Pengunjung Terhadap Makanan Indonesia
Respon dari pengunjung terhadap booth Indonesia sangat positif. Banyak dari mereka yang menyampaikan kekaguman terhadap keunikan rasa dan presentasi makanan Indonesia. Tidak sedikit pula yang datang kembali untuk mencicipi ulang atau mengajak teman-temannya ikut mencicipi.
Komentar seperti “Delicious!”, “Unique taste!”, dan “I never tasted something like this before!” banyak terdengar di sekitar paviliun Indonesia. Ini membuktikan bahwa makanan Indonesia memiliki potensi besar untuk di kenal dan dicintai secara global.
Manfaat Festival Bagi Promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kegiatan seperti Seongbuk Global Food Festival Nurimasil bukan hanya sekadar acara tahunan yang meriah. Lebih dari itu, festival ini memberikan dampak nyata bagi promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Melalui makanan, banyak pengunjung menjadi penasaran dan tertarik untuk mengenal lebih dalam tentang budaya, destinasi wisata, bahkan produk lokal Indonesia.
Selain menjadi sarana branding budaya, keikutsertaan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif dalam festival ini turut mendorong ekspor produk makanan dan kerajinan Indonesia ke pasar luar negeri.
Harapan untuk Partisipasi Indonesia di Tahun Mendatang
Keberhasilan Indonesia dalam menarik perhatian publik di Seongbuk Global Food Festival Nurimasil tahun ini menjadi bukti bahwa diplomasi kuliner adalah strategi yang efektif dan berkelanjutan.
Harapannya, Indonesia dapat terus berpartisipasi dalam ajang serupa di masa mendatang dengan skala yang lebih besar dan persiapan yang lebih matang. Pemerintah dan masyarakat di harapkan terus mendukung kegiatan promosi budaya di luar negeri agar citra Indonesia semakin di kenal dan di cintai dunia internasional.