peduliwni.com – Pernahkah kamu membayangkan bekerja di tengah hamparan hijau perkebunan New Zealand yang asri, sambil menerima gaji yang lumayan besar? Bukan sekadar impian, kenyataannya banyak pekerja migran dari berbagai negara, termasuk Indonesia, tertarik bekerja di sektor pertanian dan perkebunan di Selandia Baru karena tawaran upahnya yang menjanjikan. Gaji kerja di perkebunan New Zealand bukan hanya cukup untuk hidup, tapi bahkan bisa menjadi tabungan masa depan.
Tapi, seberapa besar sih sebenarnya penghasilan yang bisa kamu dapatkan? Di artikel ini kita akan membahas secara mendalam tentang gaji kerja di perkebunan New Zealand, dari jenis pekerjaan, standar upah, hingga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Simak penjelasan lengkapnya agar kamu bisa mempertimbangkan apakah karier ini cocok untukmu!
Jenis Pekerjaan dan Rata-rata Gaji yang Ditawarkan
Setiap posisi di perkebunan New Zealand memiliki skema gaji yang berbeda-beda, tergantung jenis pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan. Dan di bawah ini ada beberapa jenis pekerjaan di New Zealand yang bisa kamu temukan:
1. Pemetik Buah
Bagi kamu yang mencari pekerjaan musiman di luar negeri, menjadi pemetik buah adalah salah satu pilihan populer. Gaji kerja di perkebunan New Zealand untuk pemetik buah cukup menarik. Salah satu laporan menyebutkan bahwa seorang pekerja pemetik tomat bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp37 juta per bulan. Angka ini tentu sangat besar, terutama jika dibandingkan dengan upah minimum di Indonesia.
Namun, gaji tersebut biasanya dibayar berdasarkan jumlah buah yang berhasil dipetik (sistem borongan), bukan berdasarkan jam kerja. Jadi, kecepatan dan efisiensi kerja kamu akan sangat memengaruhi pendapatan.
2. Pekerja Umum di Perkebunan
Jika kamu ingin pekerjaan yang lebih stabil, kamu bisa melamar sebagai general farm worker atau pekerja umum di perkebunan. Gaji kerja di perkebunan New Zealand untuk posisi ini berkisar antara NZ$25 hingga NZ$27 per jam, yang jika dikonversi ke rupiah dengan asumsi kurs NZ$1 sama denagn Rp10.000, berarti sekitar Rp250.000 – Rp270.000 per jam.
Dengan jam kerja penuh sekitar 40 jam per minggu, kamu bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp40 juta hingga Rp43 juta per bulan. Ini tentu menjadi daya tarik utama bagi banyak pencari kerja dari luar negeri.
3. Pekerja Kehutanan dan Penebangan
Untuk kamu yang memiliki latar belakang atau kualifikasi di bidang kehutanan, peluang kerja di sektor ini juga terbuka luas. Gaji kerja di perkebunan New Zealand di sektor kehutanan dan penebangan bisa mencapai NZ$65.000 hingga NZ$75.000 per tahun, atau sekitar Rp650 juta – Rp750 juta per tahun. Jika dibagi per bulan, ini setara dengan Rp54 juta – Rp62 juta per bulan.
Namun, pekerjaan ini memerlukan sertifikasi Level 3 dalam penebangan dan pengalaman kerja yang cukup. Jadi, buat kamu yang ingin menargetkan gaji tinggi, perlu mempersiapkan diri dengan pelatihan dan sertifikasi terlebih dahulu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besaran Gaji
Banyak orang bertanya-tanya, mengapa gaji kerja di perkebunan New Zealand bisa berbeda-beda? Berikut ini beberapa faktor yang berpengaruh terhadap jumlah penghasilan yang kamu terima.
1. Jenis Pekerjaan
Tidak semua pekerjaan di perkebunan dibayar sama. Pekerjaan yang lebih berat atau memerlukan keahlian khusus seperti pengoperasian alat berat atau pemangkasan pohon tentu memiliki bayaran yang lebih tinggi dibanding pekerjaan ringan seperti pemetikan buah.
2. Pengalaman dan Kualifikasi
Seperti pekerjaan pada umumnya, semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi kualifikasimu, maka peluang untuk mendapat gaji lebih tinggi akan semakin besar. Pekerja dengan lisensi tertentu atau sertifikat pelatihan memiliki nilai lebih di mata perusahaan.
3. Lokasi Perkebunan
Perkebunan di area pedalaman atau wilayah tertentu di New Zealand kadang menawarkan insentif atau tunjangan tambahan untuk menarik tenaga kerja. Gaji kerja di perkebunan New Zealand di wilayah terpencil bisa sedikit lebih tinggi di bandingkan daerah lain.
4. Skema Pembayaran (Per Jam atau Per Unit)
Kamu perlu memahami sistem pembayaran yang di tawarkan. Ada pekerjaan yang di bayar per jam, seperti pekerja umum, dan ada juga yang di bayar per jumlah unit hasil kerja, seperti pemetik buah. Gaji kerja di perkebunan New Zealand dengan sistem borongan bisa sangat tinggi jika kamu bekerja dengan cepat dan efisien.
Baca juga: Budaya Liechtenstein daerah Vaduz, Pesona Kecil yang Bikin Kagum
Upah Minimum dan Standar Kehidupan
Pada tahun 2025, pemerintah Selandia Baru menetapkan upah minimum sebesar NZ$23,15 per jam untuk pekerja dewasa. Jika di konversi ke rupiah, ini sekitar Rp231.500 per jam. Dengan 40 jam kerja per minggu, kamu sudah bisa mendapatkan sekitar Rp37 juta per bulan, belum termasuk lembur atau bonus.
Dengan biaya hidup yang cukup tinggi di New Zealand, terutama untuk akomodasi dan transportasi, gaji kerja di perkebunan New Zealand tetap bisa di bilang menguntungkan, apalagi jika kamu tinggal di kawasan pedesaan yang biaya hidupnya lebih rendah.
Namun, jika kamu memutuskan untuk berangkat ke New Zealand, penting juga untuk mempersiapkan dokumen, memahami visa kerja, serta memastikan perusahaan yang merekrut kamu terpercaya dan legal. Gaji pekerja di perkebunan New Zealand memang menggiurkan, tapi pastikan kamu juga siap secara mental, fisik, dan administratif sebelum berangkat ke negeri Kiwi ini. Semoga informasinya bermanfaat!