peduliwni.com – Kalau ngomongin soal Gaji PMI, pasti banyak yang langsung penasaran kok bisa ya, gaji pekerja migran di satu negara lebih besar dibanding di negara lain? Padahal, pekerjaannya mirip-mirip aja. Fenomena ini sering bikin banyak calon pekerja migran bingung memilih negara tujuan kerja.

Nah, biar nggak salah paham dan bisa lebih paham soal dunia kerja di luar negeri, yuk kita bahas tuntas semua hal tentang Gaji PMI, mulai dari faktor penentu, negara dengan bayaran tinggi, sampai tips biar bisa dapat penghasilan maksimal.

Apa Itu PMI dan Seberapa Penting Gaji PMI?

Sebelum membahas lebih jauh, perlu tahu dulu siapa itu PMI. PMI atau Pekerja Migran Indonesia adalah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan tujuan mencari penghasilan yang lebih baik.

Mereka bekerja di berbagai sektor, mulai dari rumah tangga, pabrik, konstruksi, perawat lansia, hingga kapal pesiar. Nah, Gaji PMI tentu jadi hal utama yang paling diperhatikan. Banyak yang rela meninggalkan keluarga demi mendapat penghasilan yang bisa memperbaiki taraf hidup.

Tidak heran, setiap tahun ribuan orang Indonesia memilih bekerja di luar negeri karena tergiur dengan nominal gaji yang lebih besar dibanding di dalam negeri. Tapi menariknya, besarnya Gaji PMI ternyata tidak sama di setiap negara. Ada yang bisa dapat belasan juta per bulan, tapi ada juga yang hanya beberapa juta saja.

Mengapa Gaji PMI Bisa Beda di Setiap Negara?

Sebenarnya, perbedaan Gaji PMI ini bukan hal aneh. Banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari kondisi ekonomi negara tujuan sampai jenis pekerjaan yang dijalani. Berikut beberapa alasan utama mengapa nominalnya bisa berbeda-beda:

1. Standar Upah Minimum Negara Tujuan

Setiap negara punya kebijakan sendiri tentang upah minimum. Negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan biasanya memberi gaji lebih tinggi karena biaya hidup di sana juga tinggi. Sementara negara seperti Malaysia atau Timur Tengah punya standar upah yang lebih rendah. Jadi, meskipun pekerjaannya sama, Gaji PMI bisa sangat berbeda tergantung di mana mereka bekerja.

2. Bidang dan Jenis Pekerjaan

Faktor lain yang menentukan besar kecilnya gaji adalah jenis pekerjaan. Misalnya, PMI yang bekerja sebagai perawat di Jepang bisa mendapatkan gaji hingga 25 juta per bulan, sementara pekerja rumah tangga di Malaysia mungkin hanya mendapatkan sekitar 5 hingga 7 juta. Semakin tinggi keahlian dan tanggung jawab pekerjaan, semakin tinggi pula Gaji PMI yang diterima.

3. Lama dan Status Kerja

PMI yang sudah lama bekerja biasanya punya pengalaman dan kemampuan yang lebih baik, sehingga bisa mendapat gaji lebih besar dibanding pekerja baru. Selain itu, status kerja juga berpengaruh. Pekerja tetap atau yang dikontrak langsung oleh perusahaan cenderung mendapatkan bayaran lebih tinggi daripada pekerja outsourcing.

4. Kurs Mata Uang dan Potongan Biaya

Perbedaan kurs mata uang turut berpengaruh terhadap besar kecilnya gaji yang di terima. Contohnya, upah 1.000 dolar di Hong Kong tentu bernilai lebih tinggi di bandingkan 1.000 ringgit di Malaysia. Ditambah lagi, adanya potongan seperti biaya makan, asuransi, hingga akomodasi juga bisa mengurangi pendapatan bersih yang diterima PMI setiap bulan.

Negara Tujuan dengan Gaji PMI Tertinggi

Kalau kamu penasaran di mana tempat kerja dengan Gaji PMI paling besar, berikut beberapa negara yang sering jadi incaran para pekerja migran Indonesia:

1. Jepang

Jepang di kenal sebagai negara dengan bayaran tinggi untuk tenaga kerja asing, terutama di sektor perawatan lansia, industri, dan pertanian modern. Rata-rata gaji PMI di Jepang bisa mencapai Rp20-30 juta per bulan. Selain itu, pekerja juga mendapatkan tunjangan, asuransi kesehatan, dan lingkungan kerja yang disiplin tapi nyaman.

2. Korea Selatan

Korea Selatan juga jadi salah satu negara favorit karena sistem kerja dan gaji yang jelas. Pekerja pabrik di sana bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp25 juta per bulan, tergantung jam lembur dan posisi kerja. Tak heran, banyak PMI yang berangkat melalui program EPS (Employment Permit System) untuk bekerja secara legal dan aman.

3. Taiwan

Di Taiwan, banyak PMI yang bekerja sebagai perawat lansia atau pekerja rumah tangga. Rata-rata gaji di sana berkisar Rp10–15 juta per bulan. Meskipun biaya hidup cukup tinggi, fasilitas dan perlindungan hukum bagi pekerja cukup baik, sehingga banyak yang betah bekerja bertahun-tahun.

4. Timur Tengah

Beberapa negara di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar juga banyak menyerap pekerja migran Indonesia. Gaji di sana bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga Rp12 juta per bulan tergantung jenis pekerjaan. Kelebihannya, biaya hidup di tempat tinggal biasanya di tanggung oleh majikan.

Baca juga: Ini Syarat Lapor Diri WNI di Luar Negeri Terbaru 2025 yang Wajib Kamu Penuhi!

Penutup

Jadi, dari pembahasan ini bisa disimpulkan bahwa Gaji PMI memang sangat bervariasi tergantung negara tujuan, jenis pekerjaan, dan faktor ekonomi lainnya. Namun satu hal yang pasti, menjadi pekerja migran bukan sekadar tentang mencari uang, tapi juga tentang keberanian, ketekunan, dan semangat memperbaiki hidup.

Buat kamu yang punya rencana bekerja di luar negeri, pastikan untuk memahami informasi seputar kontrak kerja, biaya hidup, dan hak-hak sebagai PMI. Dengan begitu, kamu bisa menikmati hasil kerja kerasmu dengan aman dan bijak. Karena di balik angka besar Gaji PMI, ada perjuangan dan harapan besar yang menunggu di rumah.

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *