Peduliwni.com – Masih banyak calon pekerja tergiur dengan gaji besar di luar negeri, tapi jarang yang benar-benar memahami biaya penempatan kerja Luar Negeri. Tidak sedikit yang hanya fokus pada penghasilan tanpa menghitung pengeluaran yang harus disiapkan sejak awal. Padahal, memahami biaya penempatan sejak dini bisa membantu kamu terhindar dari utang atau penipuan. Yuk, simak lima hal penting yang wajib kamu tahu sebelum berangkat!
1. Biaya Tersembunyi yang Sering Dilupakan
Sebelum berangkat, ada beberapa biaya yang sering terlewat oleh calon pekerja. Salah satunya adalah tiket pesawat menuju negara tujuan. Harga tiket bisa sangat bervariasi tergantung musim dan maskapai. Untuk negara Asia, biaya tiket bisa mencapai jutaan rupiah.
Selain tiket, kamu juga harus menyiapkan visa kerja. Dokumen ini wajib bagi siapa pun yang bekerja di luar negeri. Biayanya berbeda tiap negara. Misalnya, untuk visa kerja ke Malaysia, biayanya bisa mencapai sekitar Rp8.211.000. Jumlah ini belum termasuk biaya administrasi tambahan dari agen atau pihak pengurusan dokumen.
Jangan lupa soal asuransi kesehatan. Banyak yang mengabaikan hal ini, padahal asuransi adalah perlindungan utama selama bekerja di luar negeri. Premi asuransi bisa berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan atau negara tempat kamu bekerja. Tanpa asuransi, biaya berobat di luar negeri bisa sangat mahal.
2. Biaya Pelatihan yang Wajib Diperhitungkan
Calon pekerja migran juga harus mempersiapkan diri lewat berbagai pelatihan. Biaya ini sering menjadi bagian terbesar dari total pengeluaran. Jika kamu bekerja di negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris, biasanya ada pelatihan bahasa khusus. Misalnya, pelatihan bahasa Jepang bisa menelan biaya sekitar Rp30 juta sampai Rp45 juta. Angka ini bisa lebih besar jika pelatihannya berlangsung lama atau dilakukan di lembaga resmi.
Selain bahasa, ada juga pelatihan budaya dan etika kerja. Tujuannya agar kamu bisa beradaptasi dengan cepat di tempat kerja. Pelatihan ini biasanya mencakup cara berkomunikasi, kebiasaan masyarakat, hingga aturan kerja di negara tujuan. Meskipun tampak sepele, pelatihan ini sangat membantu agar kamu tidak mengalami kesulitan di awal masa kerja.
3. Biaya Dokumentasi dan Administrasi
Bagian ini sering kali terlihat kecil, tetapi bisa menumpuk jika dihitung satu per satu. Pertama, kamu perlu memiliki paspor yang masih berlaku. Jika belum punya, kamu harus membuatnya di kantor imigrasi. Biayanya sekitar Rp350.000 hingga Rp650.000 tergantung jenis paspor. Selain itu, kamu juga perlu memastikan KTP dan KK dalam kondisi terbaru. Beberapa dokumen kadang perlu dilegalisasi untuk keperluan administrasi. Negara tujuan juga sering meminta sertifikat kompetensi kerja.
Dokumen ini menunjukkan kemampuan dan kualifikasi kamu di bidang tertentu. Untuk mendapatkannya, biasanya kamu harus mengikuti ujian atau pelatihan tambahan, yang tentunya berbayar. Jangan lupakan surat keterangan sehat. Dokumen ini wajib untuk memastikan kamu layak bekerja secara jasmani dan rohani. Pemeriksaan biasanya meliputi tes darah, rontgen, hingga pemeriksaan psikologis. Biaya medis ini bisa berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.500.000 tergantung fasilitas kesehatan.
4. Biaya Hidup Awal di Negara Tujuan
Setelah sampai di luar negeri, kamu tidak langsung menerima gaji pertama. Karena itu, penting untuk menyiapkan biaya hidup awal. Kamu perlu menanggung sendiri pengeluaran sehari-hari seperti makan, transportasi, dan tempat tinggal sebelum gaji pertama cair. Jumlahnya bisa berbeda tergantung negara dan kota tempat kamu bekerja. Sebagai gambaran, biaya hidup sebulan di negara Asia bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp10 juta.
Kebanyakan pekerja baru sering kaget dengan pengeluaran ini. Itulah mengapa penting membawa uang cadangan. Dengan begitu, kamu tidak perlu meminjam uang dari teman atau pihak lain di awal masa kerja. Menyiapkan dana awal juga membantu kamu beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa tekanan keuangan. Kamu bisa fokus bekerja dan menyesuaikan diri dengan rutinitas kerja di luar negeri.
5. Biaya Pemrosesan Agen dan Perjanjian Kerja
Banyak calon pekerja menggunakan jasa agen perekrutan untuk membantu proses keberangkatan. Namun, biaya agen ini juga perlu diperhatikan. Umumnya, agen membebankan biaya penempatan yang bisa mencapai satu bulan gaji. Jumlah tersebut belum termasuk biaya dokumentasi dan administrasi lainnya. Karena itu, penting untuk membaca semua rincian biaya sebelum menandatangani perjanjian kerja.
Pastikan semua biaya tercantum dengan jelas dalam kontrak. Jangan mudah tergiur janji kerja cepat tanpa biaya, karena bisa jadi ada biaya tersembunyi di belakangnya. Agen resmi biasanya transparan dan memiliki izin dari pemerintah. Sebelum menandatangani kontrak, periksa kembali semua kewajiban dan hak kamu sebagai pekerja. Jika ada hal yang tidak dimengerti, jangan ragu bertanya. Ingat, kesalahan di tahap ini bisa menimbulkan masalah besar di kemudian hari.
Baca juga: Ini Syarat Lapor Diri WNI di Luar Negeri Terbaru 2025 yang Wajib Kamu Penuhi!
Kesimpulan
Bekerja di luar negeri memang menjanjikan penghasilan besar, tapi semua itu butuh persiapan matang. Lima hal di atas membantu kamu memahami gambaran lengkap tentang biaya penempatan kerja Luar Negeri. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa berangkat tanpa terbebani utang dan fokus meraih kesuksesan di negara tujuan. Jadi, sebelum membuat keputusan besar, pastikan kamu benar-benar memahami seluruh rincian biaya penempatan kerja Luar Negeri.



