peduliwni.com – Kalau kamu berpikir kerja sebagai buruh tani atau peternak di Amerika hanya menghasilkan sedikit uang, kamu mungkin akan terkejut setelah membaca artikel ini. Karena faktanya, gaji buruh tani dan ternak di Amerika cukup menjanjikan dan bahkan bisa menyamai gaji profesi profesional di Indonesia.

Tentu saja, besarnya gaji ini tidak lepas dari pengaruh lokasi kerja, pengalaman, hingga tingkat keahlian. Tapi pertanyaannya, berapa sih sebenarnya penghasilan yang bisa kamu dapatkan jika bekerja sebagai buruh tani atau peternak di Negeri Paman Sam? Dan bagi kamu yang sedang mempertimbangkan peluang kerja di bidang pertanian atau peternakan luar negeri, maka sangat di sarankan membaca penjelasan ini sampai selesai, karena informasinya sangat berharga!

Rata-rata Gaji Buruh Tani di Amerika

Gaji buruh tani di Amerika mungkin bukan yang tertinggi, tetapi lebih tinggi dari upah minimum federal. Menurut data dari situs pencari kerja, rata-rata gaji buruh tani dan ternak di Amerika untuk sektor pertanian adalah sekitar $17,25 per jam. Jika dikonversikan ke dalam rupiah (dengan asumsi nilai tukar Rp16.000 per USD), maka per jam kamu bisa mendapatkan sekitar Rp276.000. Dalam sehari kerja 8 jam, kamu bisa mengantongi Rp2.208.000, dan jika dihitung selama 22 hari kerja, totalnya mencapai Rp48.576.000 per bulan. Fantastis, bukan?

Sebagai informasi, upah minimum federal di Amerika adalah $7,25 per jam, atau sekitar Rp116.000 per jam. Ini berarti buruh tani memperoleh bayaran lebih dari dua kali lipat dibanding standar minimum. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan di sektor pertanian memiliki nilai yang cukup tinggi, meskipun tergolong kerja lapangan yang menuntut fisik.

Kisaran Gaji Peternak di Amerika

Berbeda dengan buruh tani, peternak di Amerika memiliki peluang penghasilan yang lebih tinggi, namun juga tergantung pada banyak faktor. Data dari ZipRecruiter menyebutkan bahwa gaji peternak di Amerika berkisar antara $32.000 hingga $133.500 per tahun. Jika dikonversi ke rupiah, maka:

  • $32.000/tahun = Rp512.000.000 atau sekitar 666.000 per bulan
  • $133.500/tahun = Rp2.136.000.000 atau sekitar 000.000 per bulan

Kisaran ini sangat lebar karena tergantung pada lokasi peternakan, skala usaha, pengalaman kerja, dan seberapa besar keahlian yang kamu miliki dalam bidang peternakan. Namun di sini, peternak tidak hanya bekerja di lapangan, tetapi juga mengelola sumber daya, hewan, logistik, dan pemasaran produk ternak. Jadi, gaji buruh tani dan ternak di Amerika untuk posisi peternak bisa mencapai angka yang setara dengan posisi manajerial di bidang lain.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaji

Tak semua orang bisa langsung mendapat gaji tinggi. Beberapa faktor penting berikut bisa menentukan tinggi-rendahnya penghasilan kamu di sektor pertanian dan peternakan:

1. Lokasi Tempat Kerja

Gaji sangat dipengaruhi oleh lokasi. Misalnya, negara bagian seperti California dan Washington cenderung membayar lebih tinggi karena biaya hidup dan kebutuhan tenaga kerja yang tinggi. Di sisi lain, negara bagian dengan pertanian intensif seperti Texas dan Iowa juga menawarkan banyak peluang kerja dengan kompensasi menarik.

2. Tingkat Pengalaman

Semakin lama kamu bekerja di sektor ini, semakin tinggi gaji yang bisa kamu negosiasikan. Seorang buruh tani pemula mungkin akan mulai dari angka minimum, tetapi dalam waktu 2–3 tahun, penghasilan mereka bisa naik secara signifikan.

3. Sertifikasi dan Keahlian Tambahan

Jika kamu memiliki keahlian teknis seperti pengoperasian mesin pertanian modern atau manajemen hewan ternak, maka gaji kamu juga bisa naik. Beberapa peternakan besar bahkan mempekerjakan ahli gizi hewan, teknisi inseminasi buatan, hingga operator sistem irigasi otomatis.

Perbandingan dengan Gaji di Indonesia

Kalau kamu membandingkan gaji buruh tani dan ternak di Amerika dengan Indonesia, perbedaannya sangat mencolok. Di Indonesia, gaji buruh tani umumnya berada di kisaran Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per bulan, sedangkan peternak mandiri pun seringkali tidak mencapai Rp10 juta per bulan.

Dengan kata lain, bekerja di sektor pertanian dan peternakan di Amerika Serikat bisa memberikan penghasilan 3 hingga 10 kali lipat lebih besar daripada di Indonesia. Tentu saja, kamu juga harus mempertimbangkan biaya hidup di sana yang relatif tinggi.

Baca juga: Budaya Madagaskar daerah Antananarivo, Keunikan yang Jarang Diketahui

Apakah TKI Bisa Mendapat Kesempatan Ini?

Beberapa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memang berhasil mendapat pekerjaan di sektor pertanian atau peternakan di Amerika. Namun, mereka harus melalui proses legal dan visa kerja yang sah. Selain itu, pemahaman bahasa Inggris dan kesiapan kerja keras menjadi syarat utama.

Kalau kamu tertarik, pastikan mencari informasi melalui jalur resmi dan jangan mudah percaya pada agen tenaga kerja yang menjanjikan jalan pintas. Dengan bekal yang cukup, bekerja sebagai buruh tani atau peternak di Amerika bisa jadi pilihan karier yang sangat menjanjikan.

Dan jika melihat data dan fakta di atas, jelas bahwa gaji buruh tani dan ternak di Amerika bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Dengan rata-rata gaji mencapai puluhan juta rupiah per bulan, sektor ini menyimpan potensi besar bagi kamu yang mau bekerja keras, belajar, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru.

Meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, hasil yang didapatkan pun sangat sebanding. Jadi, jika kamu sedang mencari peluang kerja luar negeri, jangan ragu untuk mempertimbangkan sektor pertanian dan peternakan di Amerika Serikat!

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *