Peduliwni.com – Pada tanggal 22 Mei 2024, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Prof. Fekadu Beyene Aleka, di Gedung Kementerian Luar Negeri RI. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara serta menjajaki kolaborasi lebih luas dalam forum internasional seperti BRICS. Dalam kesempatan tersebut, Menlu Sugiono menekankan pentingnya penguatan kerja sama Indonesia dan Ethiopia, sejalan dengan prioritas nasional Indonesia, khususnya dalam upaya pemberantasan kemiskinan dan optimalisasi sumber daya dalam negeri. Ia juga menyoroti perlunya SKB sebagai platform formal untuk merumuskan langkah konkret kerja sama di berbagai bidang.

Komitmen Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral

Di bidang ekonomi, Menlu RI mencatat adanya tren positif dalam peningkatan hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Ethiopia. Pada tahun 2024, nilai perdagangan kedua negara tercatat mencapai USD 98 juta, mengalami peningkatan sebesar 55% di bandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan potensi besar yang masih bisa digali dari hubungan ekonomi kedua negara.

Indonesia, melalui pernyataan Menlu Sugiono, menyatakan kesiapan untuk meningkatkan ekspor produk unggulan ke Ethiopia, terutama di sektor pertanian dan farmasi, dua sektor yang sangat di butuhkan oleh Ethiopia. Beberapa perusahaan Indonesia juga telah hadir dan beroperasi di Ethiopia, khususnya dalam sektor manufaktur seperti produk kebersihan rumah tangga, makanan olahan, serta tekstil.

Pentingnya Perjanjian Investasi Bilateral

Menlu RI menggarisbawahi urgensi pembentukan Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Indonesia dan Ethiopia. Perjanjian ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada investor dari kedua negara. BIT juga di harapkan dapat mendorong lebih banyak investasi baru yang menguntungkan kedua belah pihak.

Fokus Baru, Ketahanan Pangan dan Energi

Dalam pembahasan kerja sama strategis ke depan, kedua pihak sepakat bahwa ketahanan pangan dan energi menjadi prioritas utama. Menlu Sugiono dan Dubes Ethiopia menyoroti potensi kolaborasi dalam komoditas pertanian strategis seperti kelapa, tebu, dan rumput laut. Ethiopia secara khusus menyampaikan ketertarikannya untuk mempelajari teknologi budidaya tebu dari Indonesia yang di nilai maju.

Lebih dari itu, pembicaraan juga menyentuh kemungkinan kerja sama dalam komoditas gandum sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan Ethiopia. Inisiatif ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan dan pengurangan ketergantungan terhadap impor bahan pangan pokok.

Penguatan Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan

Selain aspek ekonomi dan pangan, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat hubungan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menlu RI mendorong Ethiopia untuk lebih banyak memanfaatkan program Indonesian Aid Scholarship, yaitu beasiswa yang di tawarkan pemerintah Indonesia kepada negara-negara sahabat, termasuk Ethiopia.

Melalui program ini, pegawai negeri dan pelajar dari Ethiopia dapat melanjutkan studi di universitas-universitas di Indonesia. Selain meningkatkan kapasitas SDM Ethiopia, program ini juga di harapkan mempererat hubungan antarmasyarakat.

Kolaborasi dalam Kerangka BRICS

Dalam konteks global, Menlu Sugiono menyampaikan pentingnya sinergi antara Indonesia dan Ethiopia dalam kerangka kerja BRICS, yaitu forum negara-negara berkembang besar yang kini semakin di perluas. BRICS merupakan platform strategis yang dapat di gunakan oleh negara-negara berkembang untuk memperjuangkan aspirasi.

Menlu RI menegaskan bahwa kerja sama di dalam BRICS dapat memperkuat posisi negara-negara Global South dalam pengambilan keputusan internasional, sekaligus mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional masing-masing. Dengan saling mendukung di BRICS, Indonesia dan Ethiopia dapat memperluas peran strategisnya.

Baca juga: Ini Dia Jenis Layanan Visa yang Disediakan Kedutaan Besar Italia

Momentum Baru dalam Diplomasi Indonesia dan Ethiopia

Pertemuan antara Menlu RI dan Dubes Ethiopia ini menjadi momentum baru untuk membangun kemitraan yang lebih erat dan menyeluruh. Sejak pembukaan kembali Kedutaan Besar Ethiopia di Jakarta pada tahun 2023, intensitas hubungan diplomatik kedua negara mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari berbagai dialog, inisiatif ekonomi, serta peluang kolaborasi lintas sektor yang terus di kembangkan.

Menlu Sugiono menyampaikan harapannya agar kerja sama yang telah di rintis ini tidak hanya berhenti pada tataran diplomatik, tetapi juga terimplementasi melalui program-program konkret yang berdampak langsung pada masyarakat kedua negara.

Menuju Kemitraan Strategis

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Duta Besar Ethiopia menjadi tonggak penting dalam hubungan bilateral yang kian dinamis. Dengan semangat kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, Indonesia dan Ethiopia memiliki peluang besar untuk mengembangkan kemitraan strategis di berbagai bidang, mulai dari perdagangan, investasi, pendidikan, hingga kerja sama internasional melalui BRICS.

Langkah-langkah konkret seperti revitalisasi Sidang Komisi Bersama, pembentukan Bilateral Investment Treaty, serta kolaborasi di bidang ketahanan pangan dan pengembangan SDM menjadi fondasi yang kuat untuk hubungan jangka panjang. Dukungan program beasiswa dan kemitraan dalam forum global semakin mempertegas komitmen kedua negara. Dengan menjadikan pertemuan ini sebagai titik awal, Indonesia dan Ethiopia di harapkan terus memperluas cakupan kerja sama.

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *