Peduliwni.com – Bayangkan bisa keliling dunia, menghirup udara laut setiap hari, dan digaji puluhan juta rupiah tiap bulan. Menarik, bukan? Profesi pelaut memang selalu jadi sorotan, apalagi jika di kaitkan dengan kerja di luar negeri. Salah satu destinasi favorit? Arab Saudi. Banyak yang penasaran soal Gaji Pelaut di Arab Saudi, apakah benar-benar sebesar yang dibicarakan? Atau cuma mitos belaka?

Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas soal nominal Gaji Pelaut di Arab Saudi, jenjang karier, sampai faktor-faktor yang memengaruhi besaran gaji pelaut di negeri minyak tersebut. Yuk, simak sampai tuntas biar nggak cuma dengar cerita dari omongan orang aja!

Gaji Pelaut di Arab Saudi Berapa Sih Sebenarnya?

Bicara soal gaji pelaut di Arab Saudi, angka yang beredar cukup menggoda. Menurut data dari ERI Economic Research Institute, pelaut biasa di wilayah pelabuhan seperti Yanbu’ al Bahr bisa mengantongi sekitar SAR 111.752 per tahun. Kalau dikonversi ke bulanan, itu sekitar Rp30 jutaan! Tapi tunggu dulu, itu baru rata-rata.

Gaji pelaut di Arab Saudi sangat bergantung pada beberapa hal, posisi, pengalaman, dan perusahaan tempat mereka bekerja. Misalnya, pelaut pemula biasanya start dari angka sekitar Rp7 jutaan per bulan. Tapi kalau sudah punya jam terbang tinggi dan menjabat posisi penting, bisa dapat Rp50 juta bahkan lebih. Nakhoda di perusahaan offshore alias pengeboran lepas pantai? Bisa ratusan juta sebulan. Gila, kan?

Faktor yang Mempengaruhi Besaran Gaji

Sebelum Anda buru-buru daftar jadi pelaut di Arab Saudi, pahami dulu faktor-faktor yang bikin gaji mereka bisa beda jauh satu sama lain.

1. Posisi atau Jabatan di Kapal

Di dunia pelayaran, posisi adalah segalanya. Makin tinggi jabatan, makin gede gaji yang diterima. Misalnya,

  • Deck cadet atau anak buah kapal pemula bisa dapat sekitar Rp7–10 jutaan per bulan.
  • Officer atau perwira tingkat menengah bisa mengantongi Rp20–40 jutaan.
  • Captain alias nakhoda? Wah, bisa dapat Rp100 jutaan lebih sebulan, apalagi kalau kerja di kapal tanker atau pengeboran offshore.

Jadi, jangan heran kalau perbedaan gaji pelaut di Arab Saudi bisa sangat signifikan hanya karena beda jabatan.

2. Lama Pengalaman dan Jam Terbang

Kalau Anda baru lulus sekolah pelayaran dan langsung kerja di Arab Saudi, tentu gaji belum bisa fantastis. Biasanya, perusahaan mempertimbangkan jam terbang dan sertifikasi yang Anda miliki. Semakin banyak pelayaran yang sudah dijalani dan makin lengkap sertifikatnya, makin besar juga nilai jual Anda.

3. Perusahaan Tempat Bekerja

Bekerja di perusahaan pelayaran kelas dunia yang berbasis di Arab Saudi jelas beda nilainya dibandingkan perusahaan lokal kecil. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih royal dalam menggaji dan memberi tunjangan. Bahkan ada yang kasih bonus tahunan, asuransi, hingga cuti panjang berbayar.

Tunjangan dan Fasilitas Tambahan

Selain gaji pokok, gaji pelaut di Arab Saudi juga sering kali disertai berbagai tunjangan menarik yang bikin hidup di tengah laut tetap nyaman.

1. Akomodasi dan Makan Gratis

Anda nggak perlu pusing mikirin sewa tempat atau biaya makan. Biasanya, semua itu sudah disediakan gratis oleh perusahaan. Bahkan di kapal besar, fasilitasnya bisa setara hotel bintang tiga, ada gym, ruang hiburan, sampai Wi-Fi.

2. Bonus Kontrak dan Cuti Berbayar

Beberapa perusahaan di Arab Saudi kasih bonus kalau pelaut berhasil menyelesaikan kontrak penuh. Bahkan, ada juga yang ngasih cuti 1–3 bulan dengan gaji tetap jalan. Jadi bisa pulang kampung santai sambil tetap digaji, siapa yang nggak mau?

3. Asuransi Kesehatan dan Jiwa

Karena kerja di laut itu penuh risiko, perusahaan pelayaran biasanya juga menyediakan asuransi lengkap. Mulai dari kesehatan sampai kecelakaan kerja. Jadi, keluarga di rumah pun bisa merasa lebih tenang.

Tantangan dan Realita Kerja di Laut

Meski gaji pelaut di Arab Saudi cukup menggiurkan, jangan cuma lihat dari sisi uangnya aja. Kerja di laut itu berat, bro!

1. Jauh dari Keluarga Berbulan-bulan

Salah satu tantangan utama jadi pelaut adalah harus siap hidup di tengah laut selama berbulan-bulan tanpa ketemu keluarga. Nggak semua orang kuat lho menghadapi kesepian dan tekanan mental di laut.

2. Jam Kerja yang Ketat

Pelaut nggak kenal istilah weekend. Jam kerja bisa sampai 12 jam per hari, bahkan lebih kalau situasi darurat. Harus tahan cuaca ekstrem, ombak besar, dan berbagai kondisi tak terduga lainnya.

3. Risiko Tinggi

Bekerja di laut, apalagi di kapal tanker atau kapal kargo besar, penuh risiko. Bisa kecelakaan kerja, kebakaran, sampai bajak laut (iya, bajak laut masih ada). Maka dari itu, penting untuk pilih perusahaan yang punya standar keselamatan tinggi.

Baca juga: Ternyata Segini Gaji Pekerja Konstruksi di Taiwan Terbaru, Bikin Ngiler Buat Kerja ke Luar Negeri!

Masih Tertarik Jadi Pelaut di Arab Saudi?

Jadi, apakah Gaji Pelaut di Arab Saudi benar-benar fantastis? Jawabannya, iya, bisa banget. Tapi tentu nggak instan. Anda perlu modal pengalaman, sertifikasi lengkap, dan mental baja buat bisa tembus posisi dengan gaji puluhan hingga ratusan juta.

Tapi kalau memang Anda suka tantangan, cinta laut, dan ingin masa depan cerah secara finansial, profesi pelaut di Arab Saudi bisa jadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Pastikan Anda bergabung dengan perusahaan yang terpercaya, siap mental, dan jangan lupa selalu jaga keselamatan.

 

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *